Upakaraatau banten yang diperlukan adalah canang wangi-wangi dan raka-raka, bubur biaung serta panek putih kuning secukupnya, dan puspa wangi. Setiap umat Hindu di Bali wajib melakukan upacara pemujaan kepada Sang Hyang Ratih di halaman rumah. Sebulan setelah terjadinya gerhana bulan, mereka tidak diperbolehkan melakukan upacara yadnya baik
Berlanjutkemudian Dinasti Sri Kresna Kepakisan secara turun temurun tetap menjadi Adipati di Bali dengan memakai nama "Dalem". Kejadian penting adalah pada masa pemerintahan Dalem Sri Waturenggong yang berkuasa di Bali pada saka 1382 - 1472 (1460-1550 Masehi). Pada masa ini datang dari Jawa pada saka 1411 (1489 Masehi) Mpu Nirartha
1 Mahapatih Gajah Mada dan Kyai Kula Wangsa Wita Darma menyerang dari arah sebclah timur Gunung Tolangkir ( Gunung Agung). 2. Arya Damar, Arya Sentong dan Arya Kuta Waringin menyerang dari arah sebelah utara. 3. Arya Kenceng, Arya Belog, Arya Beleteng, Arya Kanuruhan dan Arya Pengelasan memyerang dari sebelah selatan. 4.
Dá»ch VỄ Há» Trợ Vay Tiá»n Nhanh 1s. BEBERAPA KELOMPOK MASYARAKAT YANG MENDIAMI PULAU BALI BERDASARKAN KURUN WAKTU KEDATANGANNYA I. Masyarakat Bali Mula Masyarakat Turunan yang akhirnya menjadi Tarunyan yang sekarang dikenal dengan masyarakat Terunyan dan sekitarnya. II. Masyarakat Bali Aga Mayarakat pengikut Maha Rsi Markandeya yang berasal dari Desa Aga di lereng Gunung Raung Jawa Timur yang di Bali memperkenalkan sistim sawah tadah hujan yang disebut padi gaga masyarakanya kemudian dikenal dengan Masyarakat Bali Aga. III. Masyarakat Bali Kuna Adalah masyarakat keturunan Sri Ksari Warmadewa beserta pengikut-pengikutnya. IV. Masyarakat Warga Pasek seperti Maha Gotra Pasek Sanak Pitu yang menurunkan Warga Pasek, Bandesa dan Dukuh 1. Maha Gotra Pasek Kayu Selem menurukan Warga Pasek Bali 2. Maha Gotra Pande Mpu Gandring Sakti menurunkan Warga Pande V. Masyarakat Majapahit dari Pulau Jawa 1. Ksatrya Sidemen menurunkan Warga Arya Bang Sidemen 2. Ksatrya Dhalem 3. Arya Damar 4. Arya Kutawaringin VI. Masyarakat yang merupakan keturunan Dang Hyang Nirartha 1. Brahmana ZAMAN SETELAH MAJAPAHIT MENGUASAI BALI Putera keempat dari Danghyang Soma Kepakisan atau Mpu Soma Kepakisan di Jawa yang dijuluki Dalem Ketut bergelar abhiseka Ratu Sri Kresna Kepakisan, karena pusat pemerintahan di Samprangan beliau juga dikenal dengan Dalem Samprangan memerintah Bali sebagai Adipati Majapahit tahun 1350-1380 Masehi. PANUGRAHAN âSRI KRESNA KEPAKISANâ KEPADA 1. KI PASEK GELGEL Sabda Dalem âWahai saudara Pasek Gelgel anugerahku berlaku untuk sterusnya bagi keturunanmu, keturunan saudara bebas dari kewajiban tetegenan, bebas aturan pejah manjing, bebas dari hukuman mati. Bila saudara atau keturunan saudara melakukan kesalahan atau melanggar Undang-Undang sekali, dua kali, tiga kali harus diampuni, bila harus dihukum mati diganti dengan hukuman diusir, demikian anugerahku. Pada kesempatan tersebut juga dianugerahkan â Dalam pelaksanakan upacara Pitra Yadnya atiwa-tiwa seketurunanmu boleh memakai wadah metumpang bade, tidak dibenarkan memakai tumpang, saya mengambil tumpangnya. Selain tumpang boleh dipakai, seperti Bhoma bersayap dimuka dan dibelakang, kapas sembilan warna, meuncal, mekekitir, mepetulangan Singha, tempat pembakaran mayat bertumpang tiga, mebale lunjuk. Hal ini berlaku apabila pelaksanaan atiwa-tiwa di lingkungan istana, bila di luar istana sesuaikan dengan amanat dari Mpu Ketekâ. 2. KI PATIH ULUNG Sri Kresna Kepakisan bersabda kepada putera Mpu Dwidjaksara yang bernama Jiwaksara yang bergelar Ki Patih Ulung âberhubung leluhur Ki Patih Ulung dahulu di tugaskan ke Bali dari Majapahit guna mengatur dan memimpin rakyat Bali pada setiap tempat, namun hingga kini gagal dengan alasan belum adanya Adipati. Akhirnya Majapahit menobatkan saya Sri Kresna Kepakisan sebagai Adipati Majapahit di Bali, oleh karena itu bukannya saya menurunkan derajat saudara namun saudara sendirilah yang menurunkan derajat diri saudara, dahulu saudara adalah Brahmana Wangsa kini menjadi Vaisya Wangsaâ. Sejak saat ini pula keturunan Sang Sapta Rsi yang tadinya bergelar Pangeran, I Gusti, Kyayi dan sebagainya tidak boleh lagi menggunakan gelar tersebut dan yang dibolehkan adalah Ki Pasek dan Ki Bandesaâ. Latar belakang keluarnya sabda Dalem tersebut adalah karena tahun 1267 Mpu Dwijaksara leluhur dari Jiwaksara yang bergelar Ki Patih Ulung diutus ke Bali oleh Gajah Mada dari Majapahit dengan tujuan untuk mengatur rakyat Bali guna membangun kembali Kahyangan-kahyangan Jagat, Sad Kahyangan dan Kahyangan Tiga. Namun kenyataannya baru berhasil merenovasi bekas Parhyangan Mpu Ghana di Gelgel sebatas bebaturan saja sehingga Pura tersebut disebut Pura Batur Penganggih. Yang kemudian digunakan sebagai tempat pemujaan keturunan Warga Pasek Sapta Rsi. Selain merenovasi bekas Parhyangan sekte Ghanapati, Mpu Dwijaksara juga merenovasi sebuah taman yang disebut Taman Bagendra di Gelgel. PURA DASAR BHWANA GELGEL SEBAGAI PEMUJAAN TRI WARGA Dalem Ketut Ngulesir yang bergelar Abhiseka Ratu Sri Smara Kepakisan dan karena pusat pemerintahan di Gelgel beliau juga dikenal dengan Dalem Gelgel yang pertama. Dalam masa pemerintahan Sri Smara Kepakisan 1380-1460 masehi beliau membangun tempat pemujaan Tri Warga di Pura Batur Penganggih yaitu Warga Pasek, Warga Satrya Dalem dan Warga Pande. Dan status Pura Batur Penganggih ditingkatkan menjadi Pura Kahyangan Jagat yang dinamakan Pura Dasar Bwana Gelgel. SRI SMARA KEPAKISAN DALAM RANGKA MENARIK SIMPATI RAKYAT BALI Guna menarik simpati rakyat Bali Mula, Bali Aga dan Bali Kuna, Sri Smara Kepakisan Putra keempat Sri Kresna Kepakisan menyatakan/menetapkan 1. Pura Dasar Bhwana Gelgel sebagai Pura Pusat Kerajaan seperti Pura Pusering Jagat di zaman Kerajaan Bedulu. 2. Pura Besakih sebagai Pura Kerajaan untuk Seluruh Bali. 3. Mengangkat tokoh-tokoh masyarakan Bali sebelum Majapahit seperti Ki Pasek Gelgel, Lurah Kapandean dari golongan Pande sebagai pejabat Kerajaan. Keturunan Ki Ularan sebagai Tumenggung atau Panglima Perang. 4. Kesenian Jawa Hindu sangat berkembang dan mendesak kesenian Bali sebelumnya. 5. Dalam tata cara pemujaan muncul Parhyangan-Parhyangan atau Pura-Pura yang dijunjung kesungsung oleh satu keluarga/keturunan berdasarkan corak Majapahit namun mendapat pengaruh kepercayaan tentang arwah leluhur masyarakat Bali sebelumnya seperti masyarakat Bali Mula, Bali Aga dan Bali Kuna. Pura-Pura yang dijunjung kesungsung oleh satu keluarga/keturunan/klan guna menghormati arwah leluhur inilah akhirnya dikenal dengan nama PURA KAWITAN. 6. Pura sesungsungan arwah leluhur satu keluarga tersebut adalah merupakan Siwa Lingga, kemudian oleh Dalem diberikan panugerahan seperti Aji Purana Prasasti dan Piagem rikalaning atatiwa mepitra yadnya guna melengkapinya. 7. Untuk mencari dukungan lebih besar Sri Smara Kepakisan pada tanggal 4 Maret 1430 melaksanakan Upacara Sradha besar-besaran di bukit Penulisan guna untuk menghormati wafatnya Raja Bedulu yang bergelar Abhiseka Ratu Sri Astha Sura Ratna Bhumi Banten. KELENGKAPAN KAWITAN SEBAGAI SIWA LINGGA Dalam perjalanan waktu sistem pemujaan arwah leluhur yang kemudian dikenal dengan nama Pura Kawitan terus mengalami penyempurnaan. Seperti dimuat dalam âPrasasti Panamaskaraning para Arya sakyeng Jawi ikang tumedun maring Bali angiring Sira Dalem Chiliâ drwen Puri Smarapura Smarawijaya Klungkung. Persyaratan suatu wangsa ditandai dengan adanya Tri Sinunggal. Jajaran Pelinggih-Pelinggih Pura Kawitan merupakan Siwa Lingga, Siwa Lingga bermakna tempat melinggastanakan Ida Betahara Siwa, Ida Bethara Siwa dalam hal keleluhuran adalah Sang Hyang Siwa Guru Kemulan dan pengembangannya, Siwa Guru bermakna Guru Rupaka. Yang wajib kesungsung sembah di Pura Kawitan adalah Tri Sinunggal yaitu Aji Purana Prasasti, dimana untuk dapat dikatakan cerdas/lengkap pascat bila dilengkapi Aksara Kepatian bila digunakan oleh keturunannya bernama Surat Kajang serta ada Piagem ketika melaksanakan Pitra Yadnya rikalning atatiwa. Karena Kawitan merupakan asal mula dari suatu Wangsa Apan Kawitan ngaran Wangsa. SISTIM CATUR WANGSA KONSEP DANGHYANG NIRARTHA Tahun isaka 1411/1489M Danghyang Nirartha tiba di Bali ketika pemerintahan Dalem Waturenggong yang berpusat di Gelgel. Dalem Waturenggong memerintah Bali dari tahun isaka 1382/1460M â tahun isaka 1472/1550M, beliau adalah Dalem Gelgel yang ke dua. Danghyang Nirartha yang di lingkungan masyarakyat Bali dikenal dengan nama Pedanda Sakti Wawu Rawuh, namun dikalangan pemerintahan dikenal dengan sebutan Danghyang Dwijendra. Semenjak zaman Danghyang Nirartha sebagai Baghawanta Dhalem Gelgel diberlakukanlah Sistim Catur Wangsa yang pada hakekatnya berdasarkan keturunan atau kelahiran semata-mata. Sistim Catur Wangsa ini semakin lama semakin diperkuat dengan peraturan Pemerintah/Undang-Undang yang dibuat oleh Penguasa demi langgengnya kedudukan/kekuasaan mereka. Danghyang Nirartha ke Bali bersama 7 tujuh putera-puteranya dari 3tiga kali pernikahan, putera-putera Danghyang Nirartha dengan isteri asal Kediri disebut Kamenuh, dari isteri asal Kaniten Pasuruan disebut Manuaba, dari isteri asal Belambangan disebut Kaniten. Di Bali Danghyang Nirartha menikah lagi 2dua kali, dengan adiknya Pangeran Bandesa Mas puteranya disebut Mas dan dengan pembantunya panjroan Bandesa Mas disebut Handapan yang kemudian lebih dikenal dengan Antapan. Putera-putera Danghyang Nirartha inilah diberi gelar Brahmana, kemudian keluarga yang memerintah keluarga Raja disebut Ksatrya dan yang ketiga disebut Weisya. Ketiga golongan tersebut akhirnya mengkultuskan diri yang disebut TRI WANGSA. Kemudian berkembang ada istilah Jro dan Jaba, mereka yang tidak mempunyai jabatan dalam Pemerintahan atau orang-orang di luar Bali Rajya di luar Puri disebut ANAK JABA. Jadi ANAK JABA disini tidak sama dengan SUDRA dalam Sistim Warna di India, oleh karena itu janganlah menyebut diri anak sudra. Dengan demikian maka dari sinilah munculnya istilah CATUR WANGSA yaitu 1. Wangsa Brahmana 2. Wangsa Ksatrya 3. Wangsa Wesya 4. Di luar Tri Wangsa disebut Anak Jaba atau Wangsa Jaba yang bermakna Wangsa di luar yang terlibat dalam pemerintahan. Jadi antara Tri Wangsa dan Jaba hanyalah pembedaan dalam fungsi dan tugas kewajiban kepada negara atau kerajaan. PANUGRAHAN DALEM WATURENGGONG KEPADA KETURUNAN KI PASEK GELGEL Setelah Dalem Waturenggong berhasil menumpas pemberontakan Kyayi Batan Jeruk sekitar tahun isaka 1478/1556M berkat jasa-jasanya Dalem Waturenggong memanggil keturunan Ki Pasek Gelgel seperti Ki Bandesa Tangkas Kori Agung, Ki Gaduh, Ki Ngukuhin, Ki Kubayan, Ki Salahin. Termasuk juga keluarga Pasek Gelgel yang lainnya yang tersebar di seluruh Bali, agar segera menghadap Dalem. Dengan disaksikan oleh para Arya. Berkat panugrahan tersebut maka 1. Ki Bandesa Tangkas Kori Agung, keturunannya kemudian dikenal dengan Wangsa Pasek Bandesa Tangkas Kori Agung. 2. Ki Gaduh, keturunannya kemudian dikenal dengan sebutan Wangsa Pasek Gaduh. 3. Ki Ngukuhin, keturunannya keturunannya kemudian dikenal dengan sebutan Wangsa Pasek Ngukuhin. 4. Ki Kubayan, keturunannya kemudian dikenal dengan sebutan Pasek Kubayan. 5. Ki Salahin, keturunannya kemudian dikenal dengan sebutan Wangsa Pasek Salahin Demikian semua keluarga Ki Pasek Gelgel diberikan gelar kepahlawanan yang disebut dengan Kewangsaan atau Wangsa. Sabda Dalem kepada keluarga Pasek âHai Pasek sekalian, sampaikan kepada keluarga Pasek semua bahwa saudara-saudara ini sangat cinta dan bakti kepadaku, seperti halnya leluhurmu yang menyebabkan saya dan para leluhurku tetap menjadi Dalem di Baliâ. Dengan ini saya memberikan panugreahan Amanat âBahwa saudara-saudara tidak boleh dijatuhi hukuman mati, harta benda saudara tidak boleh dirampas oleh Dalem, tidak boleh dipermainkan. Jika berbuat kesalahan yang semestinya dihukum mati diganti dengan hukuman pembuangan selama satu bulan dan seterusnyaâ. Dalam hal atiwa-tiwa Pitra Yadnya mayat harus dibungkus daun pisang kaikik, bagi yang sudah menjadi Pandita usungan mayat diperbolehkan menggunakan Padma, petulangannya lembu putih. Yang masih welaka boleh mebade tumpang pitu petulangannya lembu cemeng dan seterusnya. IDENTITAS TERKAIT WANGSA CELUK SESUAI AJI PURANA PRASASTI Sebagai Ăiwa Lingga bagi Wangsa Celuk yang jajaran Pelinggih-Pelinggihnya sesuai dengan yang tersurat dalam 5 Cakep Lontar Babad Celuk dipugar, direnovasi dan dilengkapi menjadi ekadasa lingga oleh I Gusti Mangku Rat keturunan I Gusti Celuk generasi kesepuluh/undag kaping 10. Lokasinya di sebelah utara Pura Purusada Loring Pura Purusada di tempat mana roh suci Ida Bethara Kawitan dilinggastanakan pada zaman Ki Gusti Tangkeban generasi ketiga/undag kaping 3. Aji Purana Prasasti bagi Wangsa Celuk di muka bhumi ring jana loka merupakan panugerahan dari Dhalem Pemayun Raden Pangarsa yang juga dikenal dengan Dhalem Bekung beliau adalah putera dari Dhalem Waturenggong. Kajang Kawitan atau Kajang Kulit adalah bagian yang tak terpisahkan dari Aji Purana Prasasti. Bagi Wangsa Celuk Kajang Kawitan yang dimiliki merupakan penugerahan dari Hyang Prama Kawi kepada Ki Gusti Putu Rasa di pantai Tulamben Tianyar. Beginilah sebagai tanda keutamaan yang disebut dengan Ăiwa Lingga wujudnya/ditulis dalam aksara kepatian. Bhisama Ki Gusti Putu Rasa kepada keturunan Wangsa Celuk Trah Arya Kepakisan, janganlah membicarakan penugerahan ini jika bukan pada tempatnya hingga kelak dikemudian hari. Ki Gusti Putu Rasa adalah keturunan I Gusti Celuk Ida Bethara Kawitan generasi ke sepuluh/undag kaping 10. Surat Kajang Kawitan terdiri dari lima lembar yaitu Ulon, Aksara Kepatian, Recadana, Krebsari Rurug dan Kalasa. Piagem yang merupakan panugerahan Dhalem Pemayun kepada Wangsa Celuk ketika pratisantana Wangsa Celuk melaksanakan acara Atatiwa/Atiwa-tiwa/Pitra Yadnya. Isi panugerahan dalam Piagem secara singkat demikian âRikalaning atatiwa turunaira Ki Gusti Celuk trah Arya Kepakisan wenang mebade tumpang pitu, mepetulangan Singha atawa Gajahmina, medamar kurung, metumpang saluâŠ..â dan seterusnya. KESIMPULAN Kawitan Wangsa atau Kawitan suatu wangsa/soroh/klan adalah suatu gelar panugerahan Dhalem atau Raja yang diberikan kepada seseorang dari suatu keluarga atau keturunannya berkat jasa-jasa yang dilakukan oleh leluhurnya terhadap penguasa pada zaman kerajaan Bali. Yang distanakan di Pura Kawitan adalah Ida Bethara Kawitan yang merupakan Kawitan/asal mula dari Wangsa tersebut. Sementara yang distanakan di Pura Pedharman atau Pelinggih Pedharman adalah Leluhur tertentu termasuk Ida Betahara Kawitan yang mempunyai jasa luar biasa menurut penilaian pemberi penugrahan. Sumber pustaka Salinan berbagai lontar koleksi Gedong Kertya Singaraja Kliping Koran Denpost 11 Nopember 2002 halaman 8 rubrik Babag oleh Jro Mangku Gde Ktut Soebandi Salinan Prasasti druwen Puri Smarapura Smara Wijaya Klungkung âPanamaskaraning Para Arya saking Jawi tumekeng Bali kang angiring Dhalem Chiliâ. Bali dalam Lintasan waktu Sejarah Politik Bali dari abad 10 sampai dengan pendudukan Kolonial Belanda oleh I Md Dwi Putra Sanjaya, MIB 8 April 2003. ONGâŠ_/\_
ï»żBalinese kittens have dark noses, ears, feet and piercingly blue eyes. Their fur is as deep as it is soft. With a nature as adorable as their appearance, this is one cute kitty that is going to need a seriously special name. Today Iâll share dozens of ideas to inspire the perfect name for your pet. Contents Boys namesGirls namesCelebritiesNames from Bali Taking a cat home is one of the most special and magical things youâll ever do. Sure, weddings are nice and the birth of your first child is kind of okay, but it doesnât really compare, does itâŠ?! That feeling you get when falling in love with a feline and making the decision to welcome them into your home is pretty much unrivalled. Weâd do it every day if we could. Coming Up With Ideas Itâs fun to get really creative when you are naming a pet, as long as you still pick something youâre going to want to repeat for years to come. Iâve found shorter names work well, with no more than three syllables at most. Make sure itâs a different sound to any other members of the family, and why not try to brainstorm things that are related to a topic or hobby that has meaning to you. Weâve had a little think of some nice-sounding names for male Balinese cats and come up with a list of some of our favorites. And here they are MirageSammyThailerShadowSatraSmokeyManaBoribunPrijaSudKlahanSam Handsome Ideas When youâve got the best looking cat on the block, he needs a name to fit. What about these names to evoke a dapper looking gentleman? ManojCharlieOscarLeoMaxOllieMiloTobyJasperOswaldSimba Female Balinese Cat Names These gorgeous girlsâ names span the ages, from traditional to modern. LilyDaisyLucyLuluMillieBellaRubyLarsOpalWhimsyNovaTopazSorayaVegaAstroJoniAryisNeptuneFelicityInfinitiDustySnickers Elegant Inspiration A fully grown female Balinese truly is one of the grand dames of the cat world. Here are some striking names to suit her PreciousCinnamonBaby BlueFlowerCocoBellaLunaMollyRajahKatanaMaleeZinniaWilaSarojJasmineGoldyLotusCocoRosieLolaTillyBonnie Famous Cats Famous cats can be found in countless books, TV shows and movies. So weâve cobbled together a list of some of the most famous Balinese cats and Siamese cats since they share the same striking point colors. Koko â From The Cat Who⊠series of books by author Lilian Jackson BraunYum Yum â Another Siamese from The Cat Who⊠seriesSagwa â Taken from the childrenâs book Sagwa the Chinese Siamese CatTao â The amazing cat from the classic kidsâ film The Incredible JourneyKit â The familiarâ cat from hit witchy TV show CharmedPyewacket â From the 1958 Kim Novak movie Bell, Book and CandleShun Gon â From, obviously, The Aristocats!DC â from the movie That Darn Cat, yet another Disney film with a Siamese cat in itSkippyjon/Skippy â The Siamese cat hero of the Skippyjon Jones booksSi â One of the cats in Lady and the TrampAm â The other Lady and the Tramp Siamese cats You could always substitute Siâ and Amâ for Baâ and Liâ if you took on two Balinese kittens! Balinese Names A cat as regal and sophisticated as the Balinese deserves something a little special. Balinese cats take their name from Balinese dancers. The story goes that one of the first breeders of Long-Haired Siameseâ cats the forerunners of the Balinese breed thought the name too long and unwieldy. She thought her cats moved with the grace of Balinese dancersâ, and so a new name stuck. And what better way to acknowledge your new friendâs namesakes, than with a name from Indonesia? Here are some common â and not so common â names for people in Bali. If languages arenât your thing, and your worried about pronunciation, one of these short names could be right for you PutuGedeMadeDewaTutMayaKadeAriBaliAmanAryaImanAdiRiaKaliArtiCobinSitraKetutGustiDarmaKetutSudra If youâre after something a little more substantial, then why not consider one of these instead WayanKadekNengahNyomanKomangBalikAgungTjokordNyomanWesyaKsatriaBrahmanaPedjengSulastriSusilaTjokaGunturSantosoKiranaMarshanda The Best Balinese Cat Names Picking out the perfect name for your cat â Balinese or otherwise â is a very personal thing. Hopefully some of the names here have jumped out at you. If you think one could fit your cat, try it on for size. Roll it around your tongue a while, and try calling your cat the name a few times out loud. And let us know when youâve found the right Balinese cat name for your pet! Where did you look for inspiration? What names did you choose? Let us know in the comments section below!
Apakah Ibu termasuk yang mencari kumpulan nama bayi khas Bali?Banyak yang tertarik memberi nama si kecil dengan nama bayi Bali perempuan atau nama bayi Bali laki-laki sebab nama tersebut kaya makna dan sering terdengar sangat Indonesia sekaligus memiliki arti yang bagus. Nama bayi Bali perempuan dan nama bayi Bali laki-laki sering mengingatkan kita tentang masa kejayaan kerajaan-kerajaan kuno di masa lampau serta filosofi hidup nenek moyang. Tak heran banyak yang ingin menamakan si kecil menggunakan nama bayi Bali perempuan dan nama bayi Bali mencari inspirasi kumpulan nama bayi khas Bali? Simak daftarnya di bawah ini!Kumpulan nama bayi khas Bali laki-laki A-C1. Abipraya bermakna rencana dan kehendak2. Abirama bermakna indah3. Abra bermakna bagus4. Acep bermakna mengharap5. Adnya bermakna perintah6. Adnyana bermakna cahaya7. Adi bermakna adik8. Adhi bermakna mulia9. Aditya bermakna matahari10. Adhyaya bermakna pelajaran11. Adri bermakna gunung12. Agastya bermakna nama Maha Raja dari India yang tinggal di Indonesia13. Ageng bermakna besar14. Agung bermakna besar dan tinggi15. Agra bermakna puncak atau ujung16. Aiswaryan bermakna kewibawaan17. Aji bermakna ayah18. Aksa bermakna mata19. Alit bermakna kecil20. Ambara bermakna langit21. Amerta bermakna hidup22. Anuraga bermakna dicintai23. Arga bermakna harga24. Arsa bermakna ingin25. Bli Panggilan untuk anak lelaki yang lebih Bagus Baik atau Bagja Bahagia dan sejahtera28. Basudewa Nama lain dari Dewa Barata Pria yang Bayu Lelaki yang penuh Bhasma Tanda suci yang diletakkan pada Bimasena Panglima yang Bimantara Bagaikan Bujangga Pemuja pada Cemara bermakna pohon cemara36. Caya bermakna cahaya37. Cakra bermakna nama senjata dewa wisnu38. Catur Chandra Citaprasada Mendapatkan Cokorda Sebutan untuk anak keturunan Cudamani Permata yang nama bayi khas Bali laki-laki D-G43. Dani Seorang Daya Seseorang yang penuh kasih Dharmesta Anak yang Diatmika Ilmu Dwipa Damun bermakna emun49. Daraka bermakna Teguh50. Dhiana bermakna pemusatan pikiran51. Diaksa bermakna ahli52. Destha bermakna bulan Mei53. Dasawara bermakna anak yang suka kebersihan54. Garjita bermakna gembira55. Galang bermakna cerah56. Ganesh Jalan penghidupan, merdeka, bahagia, dan Gautama Pekerjaan yang Gde Panggilan untuk anak Gede Anak paling nama bayi khas Bali laki-laki H-K60. Harinda Cemerlang61. Hita bermakna baik62. Indra Lelaki yang Irawan Nama dari putra Kabinawa bermakna luar biasa65. Kusuma bermakna bungaKumpulan nama bayi khas Bali laki-laki M-Z66. Manacika bermakna pikiran67. Madeem bermakna khidmat, hormat, santun, setia, atau mengabdi68. Praba bermakna sinar69. Rahina bermakna hari atau siang hari70. Saniscara bermakna sabtu71. Sukra bermakna jumat72. Soma bermakna senin73. Wicaksana bermakna bijaksana74. Wisesa bermakna sakti75. Weraspati bermakna kamisKumpulan nama bayi khas Bali perempuan A-C1. Adisri dewi Agni Agniya anak Agya perintah Aishwarya kaya dan Amerta Anamika berbudi Anandamayi penuh Anandini menyenangkan Anila Anis Anjani Aratrika lampu yang memberikan penerangan di bawah Ariti Ascarya tampil ke Aslesha sebuah Astika Bhagwanti Candira Chandani sebuah Chandini cahaya Chandrani permaisuri Charushela karakter atau kepribadian yang Charvi wanita nama bayi khas Bali perempuan D-K25. Damayanti Devangana dewi Devi dewi Devika dewi Dishita Diva siang Divija seseorang yang lahir untuk melakukan hal-hal Divya kilau ilahi yang Drisana putri Dyuthi seseorang seterang Harini Hiranya Ila wanita dari Inas Ishani Jevitha Kaivalya Kalinda Kamini Kanthi ringan atau Karvi Kashi Kira sinar Kunala teratai Kusumina nama bayi khas Bali perempuan L-R50. Laksmi dewi Lalita menyenangkan dan Lavanya Malini Manishita Manisyah Mekala tahu Mohana cantik dan Naima Nalika Nandini Neela biru Nehal gadis yang Nikita kemenangan atau tak Nimi Nisha Nivriti kesenangan atau kegembiraan Pramila nama salah satu istri Pratishta mapan dan Priya Risha Rukma semurni Rukmini istri dewa nama bayi khas Bali perempuan S-Z73. Sachi istri yang Sadhana Sanya terkemuka atau Saraswati dewi Shambhavi baik dan gemar Sharmila senang dan Shashikala cahaya Shivakari hal-hal yang Shresthi terbaik atau Sitara bintang Smita tersenyum Sridevi dewi Suci Susma wanita Swadha kekuatan diri atau Swasti sumber dari segala Sweta berkulit Tanusri Tara Tatya Trisha Varenya Vela Vennya Vibha sinar cahaya, keindahan, atau Vivian penuh arti Vrinda Widya pengetahuan atau kumpulan nama bayi khas Bali yang dapat menjadi inspirasi Ibu dan pasangan dalam memberikan nama si kecil.
nama nama kawitan di bali