BiayaLangsung Penjualan (Direct Selling Expense). Semua biaya langsung untuk memperoleh order, termasuk biaya langsung dari para salesmen, manajemen dan pengembalian penjualan, kantor-kantor cabang, dan jasa penjualan, yaitu: semua biaya yang lazim berhubungan dengan mencari order. 2. Biaya Periklanan dan Promosi Penjualan.
Contoh: piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya. 2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Kitamenyadari adanya keterbatasan dalam website ini terutama dalam upaya update/memberikan contoh sales salaries expense maupun penggunaan kata sales salaries expense. maka dari itu bagaimana jika Anda coba berbagi dan melengkapi cara penggunaan kata/istilah maupun contohnya dengan cara mengisi komentar di bawah ini.
cash. Sebuah perusahaan harus selalu punya sales budget dan sales forecasting yang saling melengkapi. Penganggaran keuangan dan peramalan menjadi satu kesatuan yang akan membuat suatu perusahaan mampu menjalankan bisnis secara efektif dan efisien. Harapannya perusahaan bisa terus berkembang di masa yang akan datang menjadi semakin besar. Keduanya merupakan alat terbaik dalam menyusun dan mengelola keuangan. Tentunya dengan budgeting dan forecasting yang terbaik, sebuah perusahaan akan mampu bertahan di kondisi apa pun. Bahkan bisa menjadi yang terdepan dari para pesaingnya. Apa itu sales budget dan sales forecasting? Simak penjelasannya secara lengkap di sini! Apa itu Sales Budget dan Sales Forecasting? Dua hal terkait dengan financial business ini saling melengkapi satu sama lain. Untuk sales budget adalah financial outline yang digunakan untuk bisnis yang akan terjadi untuk periode tertentu. Biasanya penganggaran ini dilakukan dalam waktu satu tahun. Sales budget ini meliputi berbagai biaya pendapatan, arus kas, hingga posisi keuangan perusahaan. Dalam menyusun budget ini dilakukan di akhir tahun, sehingga akan lebih akurat dalam menentukan penganggaran di tahun berikutnya. Tentunya akan ada perubahan-perubahan sesuai dengan kondisi perusahaan. Sedangkan untuk sales forecasting adalah sebuah ramalan dalam jangka waktu tertentu. Prediksi keuangan ini dilakukan untuk jangka waktu panjang, dan juga jangka waktu pendek. Forecasting ini dilakukan untuk operasional perusahaan, seperti adanya penyesuaian produksi, tingkat persediaan, dan lain sebagainya. Persamaan forecasting dan budgeting terletak pada financial business yang penting. Sedangkan perbedaan antara sales budget dan sales forecasting ini terletak pada beberapa hal. Untuk lebih memahaminya, simak perbedaannya berikut! Perbedaan dari sisi arti, untuk budget merupakan rencana keuangan untuk pendapatan dan pengeluaran dalam satu tahun. Sedangkan sales forecasting merupakan ramalan financial perusahaan yang disusun berdasarkan tren dan kondisi dari sisi waktu, untuk sales budget digunakan untuk satu tahun. Sedangkan forecasting untuk jangka pendek, misalnya satu kuartal, dan jangka panjang, bisa beberapa dari sisi penerapan, untuk sales budget digunakan untuk membantu operasional perusahaan, sedangkan forecasting untuk proyeksi pertumbuhan dari sisi fleksibilitas, untuk sales budget biasanya statis, dibuat di tahun sebelumnya untuk menyusun anggaran di tahun berikutnya. Sedangkan sales forecasting lebih fleksibel karena selalu melihat tren pasar. Dari beberapa uraian tersebut bisa dikatakan sales budget sebagai outline semua aktivitas perusahaan. Sales forecasting digunakan untuk menjalankan outline tersebut, sehingga pendapatan perusahaan bisa lebih optimal. Pentingnya Sales Budget Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa sales budget merupakan anggaran keuangan yang digunakan untuk memperkirakan total pendapatan dan pengeluaran. Dari adanya perkiraan pendapatan dan pengeluaran ini tentunya akan memberikan banyak manfaat kepada perusahaan. Nah, beberapa manfaat dari adanya anggaran keuangan ini adalah sebagai berikut! Dengan adanya rencana anggaran ini bisa menjadi pedoman kerja bagi semua manajemen di perusahaan. Sehingga semua jenis pengeluaran bisa lebih efektif, dan juga ada target pendapatan yang harus didapatkan. Data Ini juga bisa digunakan untuk melihat peluang-peluang keuntungan yang masih bisa dimaksimalkan. Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa hal. Ini antara lain apakah perusahaan harus melakukan penghematan, ataukah harus menambah biaya produksi untuk meningkatkan penjualan. Manfaat rencana anggaran selanjutnya adalah digunakan untuk menguatkan koordinasi setiap bagian di perusahaan. Dengan memahami bagaimana rencana anggaran perusahaan, tentunya semua orang akan tahu bagaimana untuk mencapai tujuan yang sama. Sehingga para karyawan akan lebih mudah dalam melakukan koordinasi. Sales budget ini juga bisa digunakan untuk memantau segala aktivitas yang ada di dalam perusahaan. Sehingga semua bagian di dalam perusahaan bisa berjalan lebih optimal, dan mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Sales Budget Best Practices Setiap manajemen perusahaan pasti selalu memiliki cara tersendiri dalam menyusun anggaran keuangannya. Nah, untuk mendapatkan sales budget terbaik, Anda harus benar-benar memahami langkah demi langkah dalam menyusun anggaran, dan tentunya punya semacam tips dan trik. Untuk mendapatkan sales budget terbaik, beberapa hal yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut! Perjelas Tujuan Bisnis Anda Untuk mendapatkan rencana anggaran terbaik, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan menentukan tujuan yang jelas di masa depan. Beberapa tujuan yang harus Anda pilih seperti meningkatkan jumlah pelanggan, meningkatkan pendapatan, meningkatkan jumlah produk, dan lain sebagainya. Memprioritaskan Langkah-langkah Terbaik Setelah mengetahui apa tujuan yang ingin dicapai, Anda harus menentukan langkah-langkah prioritas yang harus dilakukan. Dengan memprioritaskan langkah-langkah untuk tujuan tersebut, pastinya aktivitas bisnis akan jauh lebih optimal. Sehingga tujuan yang sudah ditentukan lebih mudah dicapai. Memperkirakan Pengeluaran dengan Lebih Akurat Anda harus mencatat semua bentuk pengeluaran yang dilakukan dan menghitung semua jenis pengeluaran. Gunanya agar Anda mengetahui dengan pasti setiap uang yang keluar, sehingga bisa mengevaluasinya dengan lebih mudah. Selalu Berkoordinasi dengan Tim Tentunya untuk melaksanakan semua aktivitas perusahaan harus dilakukan dengan solid oleh tim. Semua hal harus dikoordinasikan dengan baik, secara jelas dan lengkap. Dari koordinasi tersebut pastinya akan membuat perusahaan lebih mudah dalam mencapai tujuan. Koordinasi juga tidak hanya dilakukan dalam satu departemen saja. Setiap departemen harus saling berkoordinasi satu sama lain, mulai dari tim produksi, pemasaran, administrasi, dan lain sebagainya. Contoh Sales Budget Dalam menentukan sebuah rencana keuangan, harus dilakukan secara realistis. Anda harus bisa memperkirakan semua anggaran tersebut sesuai dengan kondisi pasar. Karena itulah penyusunan sebuah anggaran biasanya dilakukan dengan melihat kondisi sebelumnya. Berikut ini contoh dari bentuk sales budget. Anggaran Pembelian Bahan Baku PT. Segar Muda Contoh forecasting budget tersebut merupakan bentuk dari rencana anggaran untuk pembelian bahan baku di perusahaan manufaktur. Dalam rencana tersebut dibutuhkan jumlah produksi untuk kebutuhan pembuatan kayu, melamin, dan pipa. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan masih punya persediaan di tahun sebelumnya. Kemudian dibutuhkan pembelian bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi tersebut. Namun dalam kolom pembelian jumlah bahan baku yang dibeli jauh melebihi kebutuhan produksi. Tujuannya adalah agar masih ada persediaan untuk produksi selanjutnya, sehingga akan mengurangi risiko kekurangan bahan. Bentuk anggaran seperti ini sebenarnya masih belum ditulis secara mendetail. Namun, contoh sales forecasting dan budgeting ini bisa memberikan gambaran kepada Anda dalam menyusun suatu rencana anggaran. Gunakan Tools Terbaik dalam Menyusun Sales Budgeting Dalam menyusun sebuah rencana anggaran dibutuhkan tools agar Anda bisa lebih fokus pada proses bisnis. Mofin akan menjadi mitra terbaik dalam menyediakan aplikasi financial budgeting secara lengkap. Ini antara lain mulai dari sales budgeting, sales forecasting, dan berbagai komponen financial business lainnya. Salah satu aplikasi terbaik yang akan mempermudah Anda dalam menyusun anggaran tersebut adalah Mofin. Aplikasi terbaik sales budgeting ini menyediakan semua fitur yang Anda butuhkan dalam mengelola keuangan perusahaan. Dirancang khusus untuk memberikan pengalaman terbaik dan sangat fungsional. Sehingga Anda akan lebih mudah dalam mencapai tujuan penjelasan secara lengkap tentang sales budget dan sales forecasting yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya. Jadi, gunakan Mofin sekarang juga untuk mendapatkan proyeksi bisnis yang lebih optimis di masa depan.
β Sebagai seorang akuntan maka sudah tidak asing lagi istilah cost dan expense. Akan tetapi kedua istilah ini belum tentu dipahami oleh banyak pebisnis. Dalam laporan keuangan, cost dan expense merupakan komponen yang ada dalam laporan keuangan, sehingga hal ini sangatlah penting bagi Anda untuk memahami perbedaan cost dan expense guna membuat laporan keuangan. Dengan memahami istilah cost serta expense bagi seorang akuntan dan pebisnis merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan, hal ini dikarenakan untuk kemajuan perusahaan dalam penempatan kedua komponen tersbut, sehingga tidak terjadi kesalahan dan tidak terjadi kebangkrutan. Untuk itu, pada artikel ini kita akan membahas mengenai pengertian serta perbedaan cost dan expense secara lebih mendalam. Baca juga Cost Benefit Analysis Pengertian dan Cara Penghitungannya Perbedaan Cost dan Expense Baik cost biaya maupun expense beban memiliki definisi yang berbeda menurut para ahli atau lembaga profesional seperti Ikatan Akuntan Indonesia IAI. Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan antara cost dan expense secara lengkap. 1. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Expense atau beban merupakan terjadinya penurunan terhadap manfaat ekonomi dalam satu periode akuntansi yang meliputi adanya pengeluaran aset yang menyebabkan penurunan terhdap nilai ekuitas yang tidak terkait atas distribusi pada pihak investor. Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa expense atau beban adalah adanya pengorbanan usaha yang wajib untuk dikeluarkan dan juga diperlukan sebagai hasil yang nantinya akan terhubung dengan pendapatan. Pengeluaran serta pengorbanan dapat diketahui sebagai sumber pendapatan dalam periode akuntansi. Beban ini dikategorikan sebagai pendapatan dalam hal perolehan suatu perusahaan, hal ini terdapat dalam akun laba rugi yang meliputi beban gaji atas karyawan, beban listrik, serta beban sewa dan beban amortisasi. Adanya beban ini menyebabkan pendapatan laba perusahaan berkurang sehingga dapat berdampak akan keuntungan serta kerugian suatu perusahaan. Di sisi lain, cost atau biaya tidak hanya mengeluarkan manfaat ekonomi suatu perusahaan akan tetapi juga dapat berbentuk pengeluaran kas. Dalam akuntansi expense digunakan untuk menentukan laba. Untuk menghitung expense yaitu dengan cara penghasilan dikurangi pengeluaran. Sedangkan untuk cost atau biaya digolongkan menjadi dua hal yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Dalam bisnis, perusahaan memiliki fokus utamanya yaitu pada saat menghitung biaya dan beban. Apabila usaha yang sudah anda jalankan sudah lama dan tidak menghitung adanya biaya serta beban secara profesional maka usaha yang telah anda bangun dapat terjadi kebangkrutan/kegagalan. Baca juga Simak Rahasia Seorang Cost Killer Agar Tidak βMatiβ Di Zaman Serba Digital Ini! 2. Menurut Mulyadi Cost atau biaya menurut Mulyadi merupakan pengorbanan dari sumber ekonomis yang dapat dihitung dengan satuan uang yang telah terjadi, saat terjadi atau mampu pada saat akan terjadi dalam hal tertentu. Sebagai biaya, perusahaan wajib untuk mengeluarkan biaya guna mendapatkan keuntungan/laba serta untuk memperoleeh manfaat di masa yang akan datang serta mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Contoh biaya dalam perusahaan yaitu pembelian aset, yang pastinya mengeluarkan biaya atas pembelian aktiva/aset perusahaan yang ada pada akun kas. Dalam hal ini, salah satu pekerjaan akuntan adalah mengelola akun biaya supaya dapat untuk dijadikan sebagai aset dan bisa melakukan perhitungan pada saat penyusunan aktiva/aset. Untuk biaya, biasanya disebut dengan sumber biaya yang meliputi aset dalam hal pembelian, pengiriman serta menyiapkan aktiva dan melakukan pelatihan untuk karyawan, Biaya pembelian aset ini pada akhirnya akan terlihat pada laporan neraca, biaya yang disajikan dan menghasilkan akumulasi yang nantinya wajib dikurangi, dengan demikian hasilnya dapat dicantumkan di nilai buku aset/aktiva. Baca juga Berinvestasi Secara Lump Sum atau Rupiah Cost Averaging, Mana yang Lebih Menguntungkan? Pengelompokan Cost dan Expense Untuk pemula atau bahkan pebisnis kadang kali masih sering bingung terhadap perbedan cost serta expense. Denga demikian, pada artikel ini akan dibahas lebih mendalam terkait perbedaan expense serta cost yang wajib anda ketahui dan pahami. 1. Posisi Terhadap Laporan Keuangan Dalam menyusun laporan keuangan akan lebih terlihat perbedaannya. Biaya pada laporan keuangan umumnya terdapat saat melakukan penyusunan neraca yang biasanya mempunyai wujud yang belum bisa untuk digunakan/tidak bisa diprediksi. Sehingga hal tersebut dapat bermanfaat yang menjadikan biaya ini dianggap sebagai aset/aktiva. Sedangkan untuk beban umumnya muncul pada laporan keuangan yang terdapat dalam penyusunan laporan laba rugi. Beban akan muncul ketika pengeluaran yang digunakan dan tidak memberikan maanfaat di masa depan yang mempunyai periode tidak lebih dari satu tahun. Baca juga Akuntansi Biaya Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, dan Penerapannya di Perusahaan 2. Periode Akuntansi Adapun perbedaan lainnya yang bisa dilihat dalam periode akuntansi. Biaya ini mempunyai periode/waktu yang lebih lama atau bisa jadi lebih dari satu tahun dan sehingga dianggap sebagai bagian dari pengeluaran modal. Dalam hal ini pengeluaran modal yang dikeluarkan mempunyai tujuan untuk memperoleh aset tetap. Sementara itu, hal ini bertujuan guna meningkatkan efisiensi terhadap jalannya operasional bisnis perusahaan akan tetapi produktivitas akan produk aktiva tetap. Total biaya yang telah dikeluarkan dalam satuan rupiah lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah beban. Untuk beban mempunyai periode tidak lebih dari satu tahun dan umumnya dianggap sebegai pengeluaran pendapatan yang akan memberikan manfaat dalam periode berjalan. Hal ini mengapa biaya yang telah dikeluarkan tidak dikapitalisasikan, dengan demikian secara langsung akan ditetapkan sebagai aktiva/ aset pada neraca dan langsung dibebankan pada laporan laba rugi. Baca juga 3 Negara dengan Biaya Hidup Termurah, di Amerika juga Ada 3. Berfungsi Sebagai Garis Besar Pada dasarnya, definisi cost yaitu total sumber ekonomi yang wajib untuk dikeluarkan agar bisnis bisa berjalan baik. Beban expense dapat dijadikan upaya sebagai langkah penurunan nilai ekonomi misalnya pengeluaran uang pada penyusutan terhadap nilai aktiva. Pada dasarnya, expense dan cost mempunyai perbedaan yang sangat terlihat dan dengan mudah dapat dipahami. Dengan itu, dalam biaya belum tentu akan digunakan untuk kegiatan bisnis tapi beban yang sudah ada akan digunakan untuk kegiatan awal bisnis. 4. Sesuai dengan Nilai dan Jumlah Nominal yang Dikeluarkan Dalam hal ini tentunya biaya akan diambil dari modal perusahaan, yang kemudian pengeluaran yang telah dikeluarkan akan lebih besar dan bisa sama dengan aset yang lain misalnya biaya yang penyusutannya secara berkesinambungan. Pada akun beban, pengambilan data berasal dari nilai pendapatan. Pada akun beban belum tentu ada periode untuk selanjutnya. Namun akun beban ini mempunyai nilai pengeluaran yang lebih kecil dari nilai biaya. Baca juga Inilah Program Beasiswa Calon Pengusaha Terbaru di UNMAHA Manfaat Expense dan Cost Akun beban lebih bermanfaat bagi sumber daya, sedangkan akun biaya lebih bermanfaat serta berpengaruh terhadap nilai pendapatan. Hal lain yang dapat bermanfaat bagi beban yaitu akan memberikan efek yang cukup besar terhadap jumlah pada keuangan perusahaan. Dan untuk biaya lebih berpengaruh terhadap total dana modal yang akan diterima selanjutnya. Perilaku Biaya Menurut Hansen dan Mowen definisi perilaku biaya yaitu adanya perubahan biaya saat tingkat output mengalami perubahan. Biaya yang tidak mengalami perubahan pada saat tingkat output berubah disebut biaya tetap. Sedangkan biaya variabel adalah adanya peningkatan biaya yang secara total pada saat terjadinya peningkatan aktivitas output serta terjadinya penurunan biaya secara keseluruhan pada saat terjadi penurunan aktivitas kegiatan output. Baca juga Cara Balik Nama Sertifikat Rumah Biaya, Persyaratan, dan Prosedurnya Macam-macam Biaya Menurut Supriyono macam-macam biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut 1. Biaya Relevan Relevant Cost Merupakan biaya yang terjadi apabila terjadinya suatu alternatif tindakan tertentu, akan tetapi tidak terjadi terhadap alternatif tindakan yang lainnya. Biaya relevan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu, biaya relavan wajib untuk dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan. 2. Biaya Tidak Relevan Irrelevant Cost Merupakan biaya yang tidak sama atau tidak berbeda antara alternatif tindakan yang ada Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan keputusan serta akan sama totalnya meskipun tidak memperhatikan alternatif yang telah dipilih. Sehingga biaya tidak relevan tidak wajib untuk dipertimbangkan terhadap pembuatan suatu keputusan. Biaya variabel total jumlahnya berubah sesuai dengan adanya perubahan pada volume aktivitas atau kegiatan, akan tetapi untuk tingkat perubahannya tidak sebanding. Apabila volume kegiatan semakin tinggi maka total biaya semi variabel semakin tinggi juga serta sebaliknya. Baca juga Akuntansi Anggaran Budgeting Pengertian, Tahapan, Perubahan, Tujuan, dan Fungsinya Unsur-unsur Biaya Biaya terdiri dari beberapa unsur yang tergantung dari objek dan aktivitas ekonomi. Adapun unsur-unsur biaya yaitu sebagai berikut Biaya termasuk sumber ekonomi Biaya diukur dalam satuan uang Yang sudah terjadi serta yang akan terjadi Sangat berguna demi tujuan tertentu Baca juga Cara Menghitung Harga Lembar Saham Karakteristik Biaya Karateristik biaya terbagi menjadi dua kategori, yakni karakteristik biaya utama dan karakteristik biaya pendukung. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah perbedaan kedua karakteristik tersebut 1. Karakteristik Biaya Utama Adapun karaktersitik biaya utama dalam akuntansi disebabkan oleh dua hal, yakni penurunan aset dan operasi utama yang berkesinambungan. Berikut ini adalah penjelasan keduanya a. Penurunan Aset Agar dapat menyebutkan bahwa biaya timbul, harus terjadi kejadian yang dapat menurunkan aktiva mengakibatkan adanya aliran aktiva atau sumber ekonomi. Aset dalam ini didefinisikan sebagai seluruh aktiva perusahaan sebagai suatu kesatuan. b. Operasi Utama yang Berkesinambungan Supaya menjadi biaya konsumsi maka harus berhubungan dengan aktivitas utama atau sentral kesatuan usaha. Definisi kegiatan utama adalah kegiatan penciptaan suatu pendapatan yang disajikan dalam kegiatan memproduksi/ mengirim barang atau menyerahkan/ melakukan jasa. Baca juga Inilah Pengertian Akuntansi Pajak, Fungsi, Prinsip, Jenis-Jenis, dan Aturan Sanksinya 2. Karakteristik Biaya Pendukung Adapun karakteristik biaya pendukung disebabkan oleh kenaikan kewajiban dan penurunan ekuitas. Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut a. Kenaikan Kewajiban Hal ini supaya biaya yang cukup luas guna mencukupi pos-pos yang muncul atas penyesuaian akhir tahun. Apabila barang dan jasa sudah dimanfaatkan oleh perusahaan akan tetapi perusahaan tidak mengakuinya sebagai aset sebelumnya atau perusahaan belum mengakui adanya kewajiban terhadap pengggunaan barang serta jasa yang telah dikuasai oleh pihak lain, maka perusahaan wajib untuk membayar/melaksanakan pengorbanan pendapatan atau sumber ekonomi di masa yang akan datang hingga kewajiban muncul. Sebagai contoh adanaya fee pengiriman barang oleh perusahaan ekspedisi yang belum dibayar perusahaan. Jasa pengiriman telah dikonsumsi serta memunculkan pendapatan, dengan itu biaya wajib muncul serta diikuti adanya kenaikan kewajiban. b. Penurunan ekuitas Menurut IAI apabila terjadi penurunan aset maka akan mempengaruhi atau menurunkan ekuitas. Penurunan ekuitas dalam hal ini yaitu biaya, dikarenakan tidak semua penurunan aset/aktiva dapat berdampak atas penurunan ekuitas. Sehingga penurunan ekuitas termasuk dalam karakteristik pendukung arti biaya. Baca juga Pengertian Akuntansi Pemerintahan, Karakteristik, dan Tujuan Penggunaannya Penggolongan Biaya Tujuan akuntansi biaya yaitu untuk menyajikan informasi biaya yang memiliki beragam tujuan, sehingga pengglongan biaya didasarkan pada tujuan tersebut. Adapun cara untuk menggolongkan biaya yaitu sebagai berikut 1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan Penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok perusahaan terdiri atas biaya produksi factory cost dan beban pemasaran commercial expense. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua kategori tersebut a. Factory Cost Biaya Produksi Biaya produk adalah biaya yang mengalami peningkatan atau penurunan seiring dengan aktivitas produksi yang terjadi. Adapun biaya produk terdiri dari Direct material cost biaya bahan baku Direct labor cost biaya tenaga kerja langsung Factory overhead biaya tidak langsung b. Commercial Expense Beban Pemasaran Beban pemasaran akan timbul disebabkan oleh aktivitas pemasaran marketing seperti iklan, promosi, atau hal-hal yang berkaiatan dengan aktivitas branding yang dilakukan. Adapun yang membentuk adanya beban pemasaran yaitu Beban penjualan. Beban administrasi dan umum. Baca juga Akuntansi Pendidikan Pengertian dan Penerapannya dalam Institusi Pendidikan 2. Periode Akuntansi Dalam periode akuntansi, terdapat pengeluaran yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Di antaranya adalah sebagai berikut a. Capital Expenditure Pengeluaran Modal Pada pengeluaran ini akan banyak memberikan manfaat terhadap beberapa periode akuntansi. Pengeluaran ini ditetapkan ssebagai harga perolehan. Pengeluaran diklasifikasikan sebagai capital expenditure apabila pengeluaran ini banyak memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dimana total relatif besar serta pengeluaran ini bersifat tidak rutin. b. Revenue Expenditure Pengeluaran Penghasilan Pengeluaran dalam hal ini memberikan manfaat ke periode akuntansi jika pengeluaran tersebut terjadi. Dan pengeluaran ini menjadi beban pada periode tertentu, serta dicatat dalam laporan laba rugi. Pengeluaran diklasifikasikan sebagai revenue expenditure apabila pengeluaran memberi manfaat pada periode terjadinya pengeluaran, totalnya relatif kecil serta biasanya pengeluaran ini bersifat rutin. Baca juga Apa Itu Akuntansi Keuangan? Inilah Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Standarisasinya 3. Berdasarkan Pengaruh Manajemen Pada Biaya Dalam pelaksanaannya, biaya yang terjadi akan disebabkan oleh dua hal, yakni biaya terkendali controllable cost dan biaya tidak terkendali uncontrollable cost. a. Controllable Cost Biaya Terkendali Biaya terkendali erupakan biaya yang secara langsung bisa dipengaruhi oleh manajer yang telah pada tingkatan tertentu dengan jangka waktu yang telah disepakati. b. Uncontrollable Cost Biaya Tidak Terkendali Biaya tidak terkendali yaitu biaya tidak bisa dipengaruhi oleh manajer yang berada pada tingkatan tertentu. Baca juga Mengenal Akuntansi Manajemen Pengertian, Penerapan, Fungsi, dan Ruang Lingkupnya 4. Macam-macam Biaya Berdasarkan Perilaku Dalam perencanaan serta pengendalian biaya pada saat pengambilan keputusan, biaya diklasifikasikan sesuai tingkah lakunya dalam hubungannya dengan adanya perubahan volume kegiatan yang dikelompokkan menjadi tiga macam antara lain a. Biaya Tetap Fixed Cost Biaya tetap merupakan biaya yang total jumlahnya tetap konstan, biaya ini tidak akan diperngaruhi adanya perubahan volume suatu kegiatan hingg pada tingkatan tertentu. Secara proporsional, biaya tetap per unit bisa berbanding terbalik dengan adanya perubahan volume kapasitas atau kegiatan produksi. Semakin tinggi level kegiatan, dapat berdampak terhadap semakin rendahnya biaya tetap per unit tersebut. Dan apabila semakin rendah tingkat aktivitasnya, maka semakin tinggi pula biaya tetap per unit. b. Biaya Variabel Variabel Cost Variabel cost atau biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya bisa berubah secara proporsional sebanding yaitu dengan adanya perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume aktivitas maka secara sebanding semakin tinggi pula jumlah biaya variabel. Dan semakin rendah volume kegiatan maka secara sebanding semakin rendah pula jumlah biaya variabel. c. Biaya Semi-Variabel Mixed Cost atau Semivariabel Cost Biaya semi variabel merupakan biaya yang terdiri dari biaya tetap dan juga biaya variabel di dalamnya. Unsur biaya tetap yaitu total biaya minimum agar mampu menyediakan jasa sedangkan pada unsur biaya variabel merupakan bagian dari semi variabel yang dipengaruhi adanya volume kegiatan. Baca juga Inilah 10 Jenis Ilmu Akuntansi yang Ada di Perusahaan 5. Berdasarkan Objek yang Dibiayai Berdasarkan objek pembiayaan, biaya akan digunakan untuk penggunaan aktivitas produksi dan hal-hal lain di luar aktivitas tersebut. Berikut ini adalah jenis biaya tersebut a. Biaya Langsung Biaya langsung adalah biaya yang manfaatnya dapat diidentifikasikan terhadap objek atau pusat biaya tertentu. b. Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yang manfaatnya tidak dapat diketahui terhadap objek atau pusat pada biaya tertentu atau biasa didefinisikan biaya yang manfaatnya dinikmati sebagian objek/pusat biaya. Baca juga Rumah Jogja Murah DP 5 Persen Angsuran Cuma 1 Jutaan 6. Penggolongan Biaya Dihubungkan Berdasarkan Keluarannya a. Biaya Engineered Engineered cost merupakan bagian biaya yang memiliki hubungan fisik yang jelas dengan output. b. Biaya Disrectionary Disrectionary cost adalah biaya yang sering disebut managed cost atau programmed cost. Biaya ini berarti seluruh biaya yang tidak memiliki hubungan yang tepat dengan output. c. Biaya Commited Commited cost atau biasa disebut dengan biaya kapasitas merupakan biaya yang terjadi supaya mampu untuk mempertahankan kapasitas organisasi terhadap kegiatan produksi, pemasaran marketing serta administrasi. Baca juga Investasi Kavling Menguntungkan β Siap Terima SHM Cuma 60 Jutaan β 3 Km ke Pusat Bogor Timur Itulah penjelasan lengkap agar Anda dapat membedakan antara cost dan expense. Sekarang, Anda mulai bisa membedakan antara expense dan cost, bukan? Penjelasan di atas diharapkan akan mengurangi kesalahan Anda dalam penempatan penyusunan laporan keuangan. Semoga bermanfaat dan terimakasih.
Dalam laporan keuangan, ada pencatatan accrued expense. Beban ini tercatat sebagai biaya yang belum ditagihkan dan tergolong sebagai kewajiban perusahaan yang mesti dibayar nantinya. Adanya accrued expense memiliki korelasi dengan accrual basis. Sebagaimana Peakflo pernah bahas sebelumnya, penggunaan metode accrual basis bertujuan untuk mencatat transaksi, terlepas apakah uang sudah diterima ataupun dikirim. Kalau usaha atau perusahaan menggunakan metode pencatatan accrual basis, accrued expense akan masuk ke dalam laporan keuangan usaha atau perusahaan. Kenali lebih dekat pencatatan accrued expense dalam laporan laba rugi income statement dan laporan neraca keuangan balance sheet serta kelebihan dan kekurangannya berikut ini. Apa yang Dimaksud dengan Accrued Expense? Accrued expense adalah beban biaya yang dalam akuntansi diakui dan dicatat di buku besar sekalipun beban biaya tersebut belum dibayarkan. Pencatatan accrued expense dilakukan selama periode akuntansi terjadinya transaksi yang belum dibayarkan tersebut. Di dalam buku besar, accrued expense tercatat di laporan laba rugi income statement dan laporan neraca keuangan balance sheet. Penggunaan metode accrual basis dalam akuntansi mensyaratkan adanya pengakuan accrued expense dalam laporan laba rugi income statement. Sementara dalam laporan neraca keuangan balance sheet, beban ini muncul sebagai kewajiban lancar karena menjadi kewajiban perusahaan untuk melakukan pembayaran tunai di masa depan. Sebagai informasi, accrued expense yang harus dibayar bisa jadi masih perkiraan dan berbeda dari faktur yang nantinya dikirimkan. Perbedaan Accrued Expense dan Account Payable Semua biaya yang muncul sebelum-sebelumnya harus dihitung perusahaan karena biaya yang belum terbayar tersebut akan jatuh tempo di masa depan. Dalam penggunaan metode pencatatan accrual basis, perusahaan dapat melacak kewajibannya atau liabilitas, yaitu accrued expense dan account payable. Kedua biaya tersebut memang sama-sama liabilitas. Namun, accrued expense dan account payable memiliki perbedaan. Accrued expense merupakan beban biaya yang belum dibayar, tetapi diakui dan dicatat di buku besar. Sementara pengertian accounts payable adalah utang dagang yang dimiliki perusahaan yang berasal dari transaksi barang ataupun jasa. Cek perbedaan antara accrued expense dan account payable berikut ini berdasarkan informasi dari Investopedia. Perbedaan Accrued Expense Account Payable Jenis Upah karyawan, sewa, dan bunga pinjaman. Suplai, bahan mentah, dan pesanan dari supplier atau vendor. Akuntansi Kewajiban lancar di laporan neraca keuangan balance sheet. Tercatat sebagai utang dagang account payable di laporan neraca keuangan. Waktu Pencatatan Akhir periode akuntansi Saat biaya dikeluarkan. Penerima Pembayaran Karyawan, pemilik properti, dan bank. Pemasok supplier, vendor, dan kreditur lainnya. Kejadian Kejadian rutin untuk semua perusahaan. Pembelian/pemesanan dilakukan secara kredit. Contoh Apa Saja yang Termasuk Accrued Expense Agar memiliki gambaran mengenai accrued expense, berikut ini beberapa contohnya yang tercatat sebagai beban dalam laporan keuangan. 1. Gaji/Upah Gaji ataupun upah adalah beban dalam laporan keuangan yang tergolong sebagai accrued expense jika karyawan belum menerima gaji atau upah yang mesti dibayar perusahaan. Sebagai contoh, suatu usaha atau perusahaan menetapkan payroll setiap tanggal 25 pada bulan kalender. Namun, payroll tak dapat diproses hingga seminggu ke depan. Walaupun begitu, usaha atau perusahaan yang memakai metode pencatatan basis akrual harus mengakui dan mencatat beban gaji/upah tersebut sebagai accrued expense yang mana beban tersebut terutang atau menjadi biaya yang harus dibayar perusahaan. 2. Beban Sewa Beban sewa tercatat sebagai beban yang termasuk ke dalam accrued expense. Salah satu dari beban sewa ini adalah biaya sewa properti. Sebagai contoh, biaya sewa properti bulanan umumnya dibayarkan perusahaan setiap bulannya ke pemilik properti. Katakanlah perusahaan menyewa ruang kantor per bulan sebesar Rp10 juta dan pembayaran harus tanggal 30 setiap bulan. Seandainya, periode akuntansi perusahaan berakhir pada tanggal 27 tiap bulannya dan pembayaran sewa tidak terjadi sampai tanggal 10 bulan berikutnya maka perusahaan harus mencatat biaya sewa dari tanggal 31 atau 1 sampai dengan tanggal 10 bulan berikutnya. 3. Pajak Pajak terutang harus dicatat perusahaan sebagai accrued expense di dalam laporan keuangan. Pajak terutang adalah pajak yang wajib dibayarkan dalam masa pajak ataupun tahun pajak sebagaimana ketentuan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Pajak terutang ini meliputi Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM. 4. Utilitas Dalam peristilahan ekonomi, utilitas adalah nilai barang atau jasa yang menjadi kepuasan atas manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi barang atau jasa. Umumnya utilitas meliputi tagihan terutang apa pun ke penyedia barang atau jasa, seperti tagihan listrik, air, atau gas yang belum dibayar. Misalnya saja, perusahaan mempunyai tagihan utilitas bulanan yang diterima pada tanggal 17 setiap bulan. Namun, tagihan tersebut tidak dibayar hingga tanggal 25 maka tagihan tersebut diakui dan dicatat sebagai accrued expense. 5. Komisi Komisi yang belum dibayar masuk sebagai accrued expense dalam laporan keuangan dan menjadi beban terutang ke karyawan ataupun agen. Misalnya saja, perusahaan biasanya menjadwalkan pembayaran komisi penjualan per tiga bulan. Saat tiba waktu jatuh tempo pembayaran, perusahaan belum melakukan pembayaran hingga bulan berikutnya. Perusahaan harus mencatat biaya yang belum dibayarkan ini sebagai accrued expense. Keuntungan dan Kekurangan Pencatatan Accrued Expense Pencatatan accrued expense membantu perusahaan lebih mudah dalam perencanaan dan penyusunan strategi. Selain itu, accrued expense memberi hasil yang lebih konsisten karena perusahaan dapat memasukkan transaksi berulang yang belum dibayarkan ke dalam laporan keuangan mereka. Walaupun begitu, kesalahan bisa saja terjadi karena entri jurnal pembalik otomatis tidak difungsikan. Perusahaan juga bisa menghadapi risiko ketidaksengajaan yang menyebabkan timbulnya biaya yang mungkin telah dibayarkan. Penerapan metode pencatatan basis akrual yang kemudian mensyaratkan accrued expense harus masuk mengaburkan arus kas cash flow dan penggunaan cash. Dalam usaha atau perusahaan berskala besar, transaksi yang tidak terkait dengan bank statement atau berdampak pada jumlah cash saat ini akan tercatat dalam buku besar general ledger. Lebih detail mengenai keuntungan dan kekurangan accrued expense tersaji dalam tabel berikut ini. Keuntungan Accrued Expense Kekurangan Accrued Expense Memastikan laporan keuangan mencerminkan posisi keuangan perusahaan secara akurat. Perlu banyak waktu dan sumber daya dalam pencatatannya dibandingkan menggunakan cash basis. Membantu perusahaan untuk melacak dan mengelola pengeluarannya sekaligus merencanakan kewajiban keuangan lebih baik di masa mendatang. Risiko salah pencatatan lebih besar karena biaya tersebut masih estimasi. Laporan keuangan financial statements dari bulan ke bulan lebih konsisten. Bisa memperumit beberapa laporan karena mengaburnya penggunaan uang tunai dan modal. Sesuai dengan syarat kepatuhan pelaporan keuangan eksternal, standar akuntansi, hingga peraturan perpajakan. Accrued expense bisa memunculkan masalah arus kas kalau nominal yang dibayar signifikan jumlahnya dan jumlah cadangan kas terbatas yang menyebabkan masalah likuiditas. Nah, kemudahan perencanaan kewajiban keuangan atau budgeting ini bertambah keuntungannya dengan menggunakan integrasi Peakflo. Apa yang ditawarkan Peakflo dalam urusan budgeting keuangan perusahaan? β
Pembuatan workflow persetujuan dengan stakeholder menjadi tepat dan besaran budget menjadi terkontrol. β
Manajemen anggaran lebih mudah untuk tiap departemen. β
Pembuatan keputusan menjadi lebih tepat dan lebih cepat dengan adanya laporan pengeluaran menyeluruh. β
Membantu pengelolaan pengeluaran dan informasi notifikasi jika ada beban melebihi budget pembayaran. β
Jadwalkan pembayaran atau otomatis bayar beberapa tagihan sekaligus. β
Multi-currency e-Wallet untuk transaksi dengan vendor domestik dan internasional. β
Rekonsiliasi instan dengan software akuntansi setiap pembayaran lunas. Cari tahu bagaimana Peakflo membantu Anda dengan mengikuti product tour. Dapatkan juga konsultasi gratis dari finance expert berpengalaman di Peakflo Lacak Accrued Expense Lebih Mudah, Hemat Lebih Banyak dengan Peakflo Nah, kemudahan perencanaan kewajiban keuangan atau budgeting ini bertambah keuntungannya dengan menggunakan integrasi Peakflo. Apa yang ditawarkan Peakflo dalam urusan budgeting keuangan perusahaan? β
Pembuatan workflow persetujuan dengan stakeholder menjadi tepat dan besaran budget menjadi terkontrol. β
Manajemen anggaran lebih mudah untuk tiap departemen. β
Pembuatan keputusan menjadi lebih tepat dan lebih cepat dengan adanya laporan pengeluaran menyeluruh. β
Membantu pengelolaan pengeluaran dan informasi notifikasi jika ada beban melebihi budget. β
Jadwalkan pembayaran atau otomatis bayar beberapa tagihan sekaligus. β
Multi-currency e-Wallet untuk transaksi dengan vendor domestik dan internasional. β
Rekonsiliasi instan dengan software akuntansi setiap pembayaran lunas. Cari tahu bagaimana Peakflo membantu Anda dengan mengikuti product tour. Dapatkan juga konsultasi gratis dari finance expert berpengalaman di Peakflo Ingin Proses Pembayaran 2x Lebih Cepat? Cari Tahu Bagaimana Caranya! Yuk, cek produk sekarang! Boby ChandroBoby adalah seorang penulis konten di Peakflo. Ia senang mengedukasi banyak orang tentang SaaS dan otomatisasi keuangan melalui keahliannya dalam akun payable dan receivable.
sales expense adalah contoh dari biaya